gJ

Friday, May 7, 2010

Pengembangan Sensor Kimia Berbasis Reagen Kering Menggunakan TAN [1-(2-Thiazolilazo)-2-Naftol]Untuk Penentuan Ion Kobalt(II) Dalam Sampel Air

. Friday, May 7, 2010
0 comments

Abstract

Telah dikembangkan metode analisis dengan menggunakan reagen kering TAN untuk penentuan ion kobalt (II) dalam sampel air. dalam penelitian ini juga dilakukan analisis ion kobalt (II) dengan menggunakan reagen cair TAN sebagai pembanding dengan metode reagen kering TAN. Hasil penelitian dengan metode reagen cair TAN terjadi pada panjang gelombang maksimum 490 nm dan pH optimum 6. Nilai Batas deteksi yang diperoleh dalam analisis ion kobalt (II) dengan reagen cair TAN ini adalah sebesar 1,955 x 10-6 M (0,115 ppm) dan nilai sensitivitasnya sebesar 1,023 x 10-5 M (0,603 ppm). Analisis ion kobalt (II) dengan reagen cair TAN ini mempunyai logaritmik linear range antara 3,39 x 10-6M (0,2 ppm) dan 3,40 x 10-5M (2 ppm) serta nilai reprodusibilitas yang cukup baik yaitu 1,024 %. Ion-ion logam berat lain yang cukup memberikan pengaruh terhadap analisis ion kobalt (II) dengan reagen cair TAN berturutturut antara lain: nikel (II) > kadmium (II) > timbal (II) > seng (II) >merkuri (II). Sebaliknya Analisis ion kobalt (II) dengan menggunakan reagen kering TAN terjadi pada panjang gelombang maksimum 652 nm dan pH optimum 7 serta nilai batas deteksi sebesar 1,779 x 10-5M (1,04 ppm). Nilai sensitivitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 7,13 x 10-7M (0,042 ppm) dengan nilai reprodusibilitas sebesar 44,93%. Nilai logaritmik linear range yang diperoleh dengan metode reagen kering TAN ini antara 1,018 x 10--5M (0,6 ppm) dan 3,40 x 10-5M (2 ppm). Ion-ion logam berat lainnya yang cukup memberikan pengaruh antara lain nikel (II) > tembaga (II) > seng (II) > timbal(II). Analisis ion kobalt (II) dengan menggunakan reagen kering TAN ini mempunyai tingkat sensitivitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan metode reagen cair TAN.

Keyword : [1-(2-thiazolilazo)-2-naftol](TAN), kobalt (II), reagen kering, reagen cair dan metode spektrofotometri.
 

Read More... »»

Effects of pH and plant source on lignocellulose biodegradation rates in two wetland ecosystems, the Okefenokee Swamp and a Georgia salt marsh

.
0 comments

Abstract
 
The microbial mineralization of synthetic [ L4C]lignin, specifically radiolabeled [ 14C-ligninl- lignocellulose and [ L4C-polysaccharide]-lignocellulose from a variety of aquatic herbaceous and woody plants was investigated in water and sediment from a salt marsh on Sapelo Island, Georgia, and from the Okefenokee Swamp, an acidic peat-forming freshwater swamp in southern Georgia. Rates of microbial degradation of lignocellulose were depressed in the Okefenokee relative to those in the salt marsh. About 50% of the difference in mineralization rates was attributable to the low ambient pH (3.9) of Okefenokee water relative to the pH of salt marsh water (pH 7.1). Rates of mineralization of the lignin component of lignocellulose were only minimally affected within the range of pH 4-8, whereas mineralization of the polysaccharide component increased severalfold with increasing pH. Differences in the biodegradability of the various lignocelluloses were also observed; lignocelluloses from herbaceous plants were mineralized several times faster than lignocellulose from wood.
 
Keyword : pH, lignocellulose biodegradation, Okefenokee Swamp, Georgia salt marsh

Read More... »»

ANALISA SENYAWA GOLONGAN FLAVONOID HERBA TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.)

.
0 comments

Abstrak

Tempuyung (Sonchus arvensis) dari suku asteraceae merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki beberapa golongan senyawa flavonoid. Telah dilakukan isolasi senyawa golongan flavonoid terhadap ekstrak methanol herba tempuyung kering menggunakan kromatografi kertas dengan eluen n-butanol-asam asetat-air (4:1:5). Analisa dilakukan terhadap ercak yang diperoleh menggunakan metoda spektrofotometeri UV-vis dengan bantuan pereaksi geser natrium hidroksida, alumunium (III) klorida, natrium asetat dan asam borat. Hasil analisa menunjukkan bahwa senyawa flavonoid yang diperoleh termasuk dalam golongan flavon tersubstitusi yaitu 7,4’-hidroksi flavon.

Kata Kunci : Tempuyung (Sonchus arvensis), Flavonoid, Kromatografi kertas, pereaksi geser.

Read More... »»

Thursday, May 6, 2010

Penentuan Kadar Kesadahan Air dengan Metode Titrasi EDTA

. Thursday, May 6, 2010
0 comments

Abstrak

Semua makhluk hidup di bumi ini butuh air. Air merupakan pelarut yang sangat baik, sehingga di alam umumnya berada dalam keadaan tidak murni. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Air adalah pelarut yang baik, sehingga dapat melarutkan zat-zat dari batu-batuan yang berkontak dengannya. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air karena kontaknya dengan batu-batuan tersebut antara lain: CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana air yang banyak mengandung ion-ion kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah. Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan magnesium air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau precipitation yang kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras sehingga mengakibatkan timbulnya kerak (Bintoro, 2008).
 

Read More... »»

Wednesday, May 5, 2010

Metode Statistik dan Aplikasinya dengan MINITAB dan Excel

. Wednesday, May 5, 2010
0 comments

Judul         : Metode Statistik dan aplikasinya dengan MINITAB dan Excel
Pengarang : Dadan Kusnandar, PhD
Penerbit    : Madyan Press, Yogyakarta
Abstrak
 
Sebagai suatu disiplin ilmu, statistik pada mulanya berkembang karena kebutuhan pihak pemerintah atau penguasa untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan data kependudukan. Sejarah menunjukkan bahwa pengumpulan data telah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu. Pada masa kejayaan Kekaisaran Yunani dan Romawi pengumpulan informasi dilakukan terutama sekali untuk keperluan penentuan pajak dan ketentuan yang berkaitan dengan wajib dinas militer. Demikian juga pemerintah Belanda pada masa penjajahannya di Indonesia telah mengumpulkan berbagai informasi tentang Indonesia, tidak hanya tentang kependudukan saja tetapi juga berbagai informasi lainnya, seperti informasi tentang flora dan fauna Indonesia, sosial, budaya, dan sebagainya. Saat ini, semua negara di dunia telah melakukan berbagai jenis sensus secara periodik, paling tidak setiap sepuluh tahunan, demi untuk mendapatkan berbagai informasi yang akurat dan up to date. Istilah-istilah seperti sensus kependudukan, sensus pertanian, dan sensus ekonomi, sudah bukan merupakan istilah yang asing lagi bagi telinga kita.
Keyword : Metode Statistik, Aplikasi Minitab, Excel


Read More... »»
 
getJOURNAL is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com